BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
MAKALAH BAB 9 JUDUL
BIAYA
STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Standar
adalah tolok ukur atau norma dalam pengukuran kerja. Standar dapat ditemukan
dimana saja. Dokter mengevaluasi berat badan menggunakan standar yang telah
ditetapkan. Makanan yang dijual di restoran harus disiapkan dengan standar
kebersihan khusus. Bangunan yang kita huni harus sesuai dengan standar yang
ditetapkan.Standar juga sering digunakan dalam akuntansi manajerial di mana
standar tersebut terkait dengan kuantitas dan biaya input yang digunaan dalam
produksi barang dan penyediaan jasa. biaya standar unit untuk suatu input
tertentu bergantung pada standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas
mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan dan standar harga mengacu
pada jumlah yang seharusnya dibayar .
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari
standar unit?
2. Apa pengerian dari
biaya produk standar?
3. Apa pengertian dari
analisis variansi?
4. Bagaimana cara
menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja?
5. Bagaimana cara
menghitung analisis variansi biaya overhead?
6. Bagaimana jurnal
dalam akuntansi untuk variansi?
C. Tujuan
1. Mengetahui
pengertian dari standar unit.
2. Mengetahui
pengertian dari biaya produk standar.
3. Mengetahui
pengertian analisis variansi.
4. Mengetahui cara
menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja.
5. Mengetahui cara
menghitung analisis variansi biaya overhead.
6. Mengetahui bentuk jurnal dalam
akuntansi untuk variansi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Biaya standar
Biaya
standar untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan
standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya
digunakan per unit output. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya
dibayar untuk jumlah input yang digunakan. Biaya standar unit dapat dihitung
dengan mengalikan dua standar ini: Standar Kuantitas x Standar Harga.
Berikut ini beberapa
pengertian biaya standar menurut beberapa sumber:
1.
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya
yang seharusnya dikeluarkan untuk satu satuan produk atau untuk membiayai
kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisien dan faktor-faktor
lain tertentu (Mulyadi, 1995 : 415).
2. Biaya standar adalah biaya yang telah ditentukan
terlebih dahulu (diperkirakan akan taerjadi) dan apabila penyimpangan
terhadapnya, maka biaya standar ini dianggap benar (Abdul Halim, 1998 : 9).
3.
Sistem biaya standar sama dengan sistem biaya aktual kecuali ditambahkan
perkiraan varian. Biaya standar biasanya berbeda dengan biaya yang benar-benar
dikeluarkan dan diperkirakan varian merupakan tempat penampungan untuk
perbedaan ini (Robert N Anthony dan Roger H. Hermanson, 1993 : 40)
Sebagai
contoh, suatu perusahaan minuman ringan dalam botol dapat memutuskan bahwa lima
ons fruktosa harus digunakan untuk tiap 16 ons botol kola (standar kuantitas)
dan harga fruktosa harus $0,05 per ons (standar harga). Jadi, biaya standar
untuk fruktosa per botol kola adalah $0,25 (5 x $0,05). Biaya standar fruktosa
per unit fruktosa bisa digunakan untuk memprediksi berapa total biaya fruktosa
seharusnya ketika tingkat aktivitas berubah. Kemudian perhitungan tersebut akan
menjadi rumus anggaran fleksibel, jadi, jika 10.000 botol kola diproduksi,
total biaya fruktosa yang diperkirakan adalah $2.500 ($0,25 x 10.000). Jika
15.000 botol diproduksi, total biaya fruktosa yang diperkirakan adalah $3.750
($0,25 x 15.000).
1.
Bagaimana
Standar Dibuat
Pengalaman
historis, studi teknis, dan input dari personel operasional adalah tiga sumber
potensial untuk standar kuantitatif. Meski pengalaman historis dapat memberikan
petunjuk awal dalam menyiapkan standar, hal ini seharusnya digunakan secara
hati-hati. Proses sering berjalan tidak efisien, maka penggunaan hubungan
input-output masalalu akan meneruskan ketidakefisienan ini. Studi teknis dapat
menentukan cara paling efisien untuk beroperasi dan menyediakan petunjuk yang
sangant terperinci. Namun, standar yang ditetapkan biasanya terlalu terperinci.
Maka bisa jadi tidak dapat tercapai oleh personel operasional. Karena tenaga
operasional bertanggung jawab untuk memenuhi standar, mereka seharusnya
memiliki input yang signifikan dalam penetapan standar. Prinsip-prinsip sama
yang mengatur anggaran partisipatif berlaku dalam penetapan standar unit.
Standar
harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian, personalia,
dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan.
Personalia dan pembelian bertanggung jawab memperoleh kualitas input
sebagaimana diminta dengan harga terendah. Tekanan pasar, kelompok dagang dan
tekanan eksternal lainnya membatasi ragam pilihan standar harga. Dalam
penetapan standar harga, pembelian harus mempertimbangkan diskon, biaya
pengiriman dan kualitas. Di lain pihak, personalia harus mempertimbangkan
pembayaran pajak penghasilan, fasilitas tambahan dan kualifikasi. Akuntansi
bertanggung jawab atas pencatatan standar harga dan menyiapkan laporan yang
membandingkan kinerja aktual terhadap standar.
2.
Jenis-jenis Standar
Standar
umumnya diklasifikasikan sebagai sesuatu yang ideal dan sesuatu yang saat ini
dapat tercapai. Standar ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat
dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada mesin yang
rusak, menganggur atau kurangnya keterampilan (bahkan jika hanya sementara)
yang menguntungkan. Standar yang saat ini dapat tercapai (currently attainable
standard) bisa dicapai dengan beroperasi secara efisien. Kelonggaran diberikan
untuk kerusakan normal, gangguan, keterampilan yang lebih rendah dari sempurna,
dan lain-lain. Standar-standar ini sangat menantang, tetapi dapat dicapai.
Dari
dua jenis standar, standar yang saat ini dapat tercapai menawarkan keunggulan
dalam hal perilaku pekerja. Jika standar terlalu ketat dan tidak pernah dapat
tercapai, maka pekerja menjadi frustasi dan tingkat kinerja menurun. Akan
tetapi, standar yang menantang dan dapat dicapai cenderung menghasilkan tingkat
kinerja yang lebih tinggi, khususnya ketika para individu yang bertanggung
jawab mencapai standar telah berpartisipasi dalam penetapan standar tersebut.
2.
Mengapa
Sistem Biaya Standar Diterapkan
Dua
alasan untuk penerapan sistem biaya standar sering disebutkan untuk memperbaiki
perencanaan dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitunga harga pokok
produk.
Perencanaan
dan Pengendalian. Sistem perhitungan biaya standar
memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memperbaiki pengukuran kinerja.
Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel yang
merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem
pengendalian anggaran membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan
dengan menghitung varians, yaitu perbedaan antara biaya aktual dan biaya yang
direncanakan untuk tingkat aktivitas aktual. Dengan mengembangkan standar harga
per unit dan standar kuantitas, varian keseluruhan dapat dipisahkan menjadi
variansi harga dan variansi efisiensi atau penggunaan.
Dengan
melakukan pemisahan tersebut, seorang manajer memiliki informasi lebih banyak.
Jika variansi tidak menguntungkan, seorang manajer dapat mangetakan apakah hal
ini diakibatkan oleh perbedaan antara harga yang direncanakan dan harga aktual,
perbedaan penggunaan yang direncanakan dan penggunaan aktual, atau keduanya.
Karena para manajer memiliki pengendalian lebih atas penggunaan input daripada
atas harga, variansi efisiensi memberikan tanda khusus tentang kebutuhan
tindakan korektif dan di mana tindakan harus difokuskan. Jadi pada prinsipnya,
kegunaan variansi efisiensi adalah meningkatkan pengendalian operasional.
Sebagai tambahan, dengan memilah variansi harga dimana manajer secara potensial
memiliki lebih sedikit kendali sistem tersebut memberikan pengukuran yang lebih
baik atas efisiensi manajerial.
Akan
tetapi, keuntungan pengendalian operasional bisa saja tidak dapat diterapkan
pada lingkungan kegiatan produksi canggih. Penggunaan sistem biaya standar
untuk mengendalikan operasional dalam suatu lingkungan kegiatan produksi
canggih dapat menghasilkan perilaku disfungsional. Sebagai contoh, pelaporan
variansi harga bahan baku dapat membuat Departemen Pembelian membeli bahan baku
dalam jumlah banyak untuk mengambil manfaat dari diskon. Hal ini dapat mengarah
pada jumlah persediaan yang signifikan, sesuatu yang tidak diinginkan
perusahaan perusahaan dengan sistem JIT (just in time). Jadi, penghitungan
variansi secara terperinci-paling tidak ada tingkat operasional-tidak
dianjurkan dalam lingkungan baru ini. Meskipun demikian, standar-standar dalam
lingkungan kegiatan produksi canggih masih berguna untuk perencanaan, contohnya
dalam pembuatan penawaran. Selain itu, variansi-variansi masih harus dihitung
dan ditampilkan dalam laporan kepada manajer lini tingkat atas sehingga dimensi
finansial dapat diawasi.
Terakhir,
hal yang harus disebutkan adalah banyak perusahaan beroperasi dengan sistem
manufaktur konvensional. Sistem biaya standar digunakan secara luas. Menurut
salah satu survey, 87 persen perusahaan yang merespons menggunakan sistem biaya
standar. Lebih jauh lagi, survei menyatakan para responden dalam jumlah yang
signifikan menghitung variansi pada tingkat operasional. Sebagai contoh,
sekitar 40 persen perusahaan yang menggunakan sistem perhitungan biaya standar
melaporkan variansi tenaga kerja untuk kelompok pekerja kecil atau tiap
pekerja.
Perhitungan
harga pokok produk. Dalam sistem perhitungan biaya
standar, biaya- biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar
kuantitas dan harga untuk ketiga biaya produksi; bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead. Sebaliknya, sistem perhitungan biaya normal
menentukan biaya overhead terlebih dahulu untuk tujuan perhitungan harga pokok
produk, tetapi membebankan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada
produk dengan menggunakan biaya aktual. Overhead dibebankan dengan menggunakan
tarif yang dianggarkan dan aktivitas aktual. Di sisi lain dari spektrum
pembebanan biaya, suatu sistem perhitungan biaya aktual membebankan biaya
aktual dari ketiga input manufaktur pada produk. Tampilan tabel dibawah ini
meringkas pendekatan pembebanan ketiga biaya ini. Perhitungan harga
pokok
produk standar memiliki beberapa keuntungan disbanding perhitungan biaya normal
dan perhitungan biaya aktual. Pertama, tentu saja memiliki kapasitas lebih
untuk pengendalian. Sistem perhitungan biaya standar juga memberikan informasi
biaya per unit yang dapat digunakan untuk keputusan penentuan harga. Secara
khusus, hal ini membantu perusahaan-perusahaan yang melakukan banyak penawaran
dan perusahaan yang dibayar berdasarkan pada penambahan biaya.
Penyerderhanaan
lain juga memungkinkan. Sebagai contoh, jika proses sistem perhitungan biaya
menggunakan perhitungan biaya standar untuk membebankan biaya produk, biaya per
unit untuk tiap kategori biaya per unit setara tidak perlu dihitung lagi. Suatu
biaya per unit standar akan muncul pada tiap kategori. Sebagai tambahan, tidak
ada kebutuhan untuk membedakan antara metode akuntansi FIFO dan beban rata-rata
untuk biaya persediaan awal. Suatu proses sistem perhitungan biaya standar
biasanya akan mengikuti perhitungan unit setara dari pendekatan FIFO, yaitu
unit setara kerja saat ini dihitung. Dengan menghitung unit setara kerja saat
ini, biaya produksi aktual dapat dibandingkan dengan biaya standar untuk tujuan
pengendalian.
Biaya produksi
|
|||
Bahan baku langsung
|
Tenaga kerja langsung
|
overhead
|
|
Sistem perhitungan biaya aktual
|
Aktual
|
Aktual
|
Aktual
|
Sistem perhitungan biaya normal
|
Aktual
|
Aktual
|
Di anggarkan
|
Sistem perhitungan niya stanadar
|
Aktual
|
standar
|
standar
|
Tampilan
1.
Pendekatan pembebanan biaya.
B.
Biaya Produk Standar
Biaya
standar juga dapat digunakan dalam organisasi jasa. IRS, misalnya dapat
menyiapkan waktu pemrosesas standar untuk beberapa kategori dengan hasil yang
berbeda. Jika waktu proses standar adalah 3 menit untu 1040EZ dan standar harga
tenaga kerja adalah $9 per jam, maka biaya standar pemrosesan suatu 1040EZ
adalah $0,45 ($9 x (3/60)). Contoh lainnya, pemerintah federal menggunakan
perhitungan biaya standar untuk mengganti biaya pengobatan. Berdasarkan
beberapa penelitian, penyakit dapat diklasifikasikan dalam grup diagnostik yang
berhubungan dan biaya rumah sakit yang seharusnya muncul untuk rata-rata kasus
yang teridentifikasi.
Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar per
unit adalah jumlah biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead. Lembar biaya standar (standard cost sheet) memberikan
perincian yang mendasari biaya standar per unit.
SH = standar unit
tenaga kerja x output aktual
= 0,0008 x 100.000
=80 jam tenaga
kerja langsung
|
C. Analisis Variansi : Deskripsi Umum
Anggaran
fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasi biaya yang seharusnya muncul
pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini diperoleh dengan mengalikan
jumlah input yang diijinkan pada output aktual dengan standar harga per unit.
Dengan anggara SP adalah standar harga per unit suatu input dan SQ adalah
kuantitas standar input yang diijinkan untuk output aktual, biaya input yang
direncanakan atau dianggarakan adalah SP x SQ. Biaya input aktual adalah AP x
AQ : AP adalah harga aktual per unit input dan AQ adalah kuantitas input aktual
yang digunakan.
1.
Variansi
Harga dan Efisiensi
Total variansi anggaran
adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang direncanakan. Untuk
penyederhanaan, kita akan merujuk pada total variansi anggaran sebagai total
variansi.
Total variansi = (AP x AQ) – (SP x
SQ)
Dalam
suatu sistem perhitungan biaya standar, total variansi dibagi menjadi variansi
harga dan penggunaan. Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga
aktual dan harga standar per unit dikalikan dengan jumlah input yang digunakan
(AP - SP) AQ. Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas
input aktual dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input
(AQ - SQ) SP. Menunjukkan total variansi adalah jumlah variansi harga dan
penggunaan merupakan hal mudah.
Tampilan
2 menampilakan diagram tiga cabanng yang
menggambarkan proses ini. Total variansi biasanya dibagi dalam komponen harga
dan efisiensi untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Variansi
yang tidak menguntungkan (Unfavorable- U) muncul ketika harga aktual atau
penggunaan input lebih banyak daripada standar harga atau penggunaan. Ketika
hal berlawanan yang muncul, variansi yang menguntungkan (Favorable-F)
diperoleh. Variansi yang menguntungkan dan tidak menguntungkan tidak sama
dengan variansi yang baik dan buruk. Istilah tersebut hanya menunjukkan
hubungan harga aktual atau kuantitas dengan standar harga dan kuantitasnya.
Baik atau buruknya variansi itu bergantung pada penyebab munculnya mereka.
Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa penyelidikan.
.
1. AP x AQ (Kuantitas input aktual pada harga aktual)
|
3. SP x AQ (Kuantitas input standar
pada harga standar)
|
2.
SP x AQ (kuantitas input aktual pada harga standar)
|
Variansi
anggaran (1-3)ͨᶜ
|
Variansi
Harga (1-2)ᵃ
|
Variansi
Penggunaan (2- 3)ᵇ
|
Tampilan 3.
Analisis Variansi : Deskripsi umum
2.
Keputusan
untuk Menyelidiki
Kinerja
aktual jarang memenuhi standar yang ditetapkan secara tepat dan manajemen tidak
berharap demikian. Hal yang diharapkan adalah variansi acak seputar standar.
Oleh karena itu, manajemen seharusnya memiliki pemikiran tingkat kinerja yang
dapat diterima. Ketika variansi-variansi ternyata masih dalam tingkat ini,
mereka diasumsikan disebabkan oleh faktor-faktor acak. Ketika suatu variansi jatuhnya
diluar tingkat ini, penyimpangan tampaknya disebabkan oleh faktor-faktor tidak
acak, baik itu faktor-faktor yang dapat dikendalikan manajer maupun
faktor-faktor yang tidak dapat mereka kendalikan. Pada kasus yangtidak dapat
dikendalikan, manajer perlu merevisi standar.
Setelah
memahami penyebab pentingnya penyelidikan variansi, kita perlu mengetahui kapan
penyelidikan perlu dilakukan. Menyelidiki penyebab variansi dan mengambil
tindakan perbaikan seperti pada semua aktivitas, memiliki biaya yang berhubungan
dengannya.sebagai prinsip umum, suatu penyelidikan seharusnya dilakukan hanya
jika manfaat yang diperkirakan lebih banyak daripada biaya yang diperkiraan.
Namun, penilaian biaya dan manfaat suatu penyelidikan variansi bukanlah tugas
mudah. Seorang manajer harus mempertimbangkan apakah variansi akan timbul
kembali. Jika ya, proses tersebut mungkin tidak terkendali secara permanen. Hal
itu berarti penghematan periodik mungkin dapat tercapai jika tindakan korektif
diambil. Namun, bagaimana kita dapat mengatakan jika variansi akan muncul
kembali, kecuali jika suatu penyelidikan dilakukan? Bagaimana kita mengetahui
biaya tindakan perbaikan, kecuali jika penyebab variansi diketahui?
Karena
biaya dan manfaat analisis variansi dengan dasar kasus per kasus sulit dinilai,
banyak perusahaan menggunakan petunjuk umum untuk menyelidiki variansi, yaitu
jika variansi berada di luar tingkat yang dapat diterima. Variansi-variansi
tidak akan diselidiki, kecuali jika mereka sangat diperhatikan. Mereka harus
disebabkan oleh sesuatu yang lain daripada hanya faktor acak, dan cukup besar
(dalam rata-rata) menilai biaya penyelidikan dan mengambil tindakan korektif.
Bagaimana
para manajer memutuskan signifikan atau tidaknya variansi? Bagaimana menetapkan
kisaran yang dapat diterima? Kisaran yang dapat diterima adalah standar plus
atau minus suatu deviasi yang diperbolehkan. Kisaran ukuran teratas dan
terbawah yang diperbolehkan disebut batas pengendalian. Batas pengendalian atas
adalah standar plus deviasi yang diperbolehkan dan batas pengendalian bawah
adalah standar minus deviasi yang diperbolehkan. Praktik saat ini menetukan
batas pengendalian secara subjektif: berdasarkan pengalaman terdahulu, intuisi,
dan penilaian, manajemen menetapkan deviasi yang diperbolehkan dari standar.
Batas
pengendalian sering dinyatakan dalam persentase standard an jumlah dolar
absolute. Prosedur statistik formal juga dapat digunakan untuk menyiapkan batas
pengendalian. Dengan cara ini, subjektivitas yang terlibat lebih sedikitdan
seorang manajer dapat menilai perkiraan variansi yang disebabkan oleh faktor
acak. Saat ini, penggunaan prosedur formal masih kurang banyak mendapatkan
dukungan.
Biaya Aktual
|
Biaya yang Dianggarkan
|
Total Variansi
|
|
Jagung
|
$ 5.382
|
5238
|
$ 144,00
|
Tenagag kerja pengawas
|
$ 2.646
|
2376,5
|
$ 269,50
|
Tampilan 5. Laporan
kinerja total variansi
D.
Analisis Variansi: Bahan Baku dan Tenaga Kerja
Total variansi mengukur
perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja
total variansi dapat
dibagi dalam variansi harga dan penggunaan, memberikan informasi yang lebih
banyak pada manajer. Kita juga akan melakukannya pada bagian berikut.
1. Variansi Bahan Baku Langsung
Pendekatan tiga cabang (kolom) atau pendekatan rumus dapat dipergunakan untuk
menghitung harga bahan baku dan variansi penggunaan. Pendekatan kolom.
Pendekatan kolom
dapat digunakan untuk menghitung harga bahan baku dan variansi penggunaan.
Dalam penghitungan contoh Bluechitos ini hanya harga dan variansi penggunaan
jagung yang ditunjukkan. Banyak yang berpendapat pendekatan grafis ini lebih
mudah daripada menggunaan rumus variansi
Variansi harga bahan baku :
pendekatan rumus. Variansi harga bahan baku dapat
dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku (material price
variance-MPV) mengukur perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar untuk
bahan baku dan berapa biaya yang secara aktual dibayar.
Berikut
rumus untuk penghitungan variansi ini.
MPV=
(AP x AQ) – (SP x AQ)
Atau
secara faktor, kita memiliki : MPV = (AP-SP) AQ
Dimana
:
AP
= harga aktual per unit
SP
= harga standar per unit
AQ
= kuantitas aktual bahan baku yang dipergunakan
Penghitungan
variansi harga bahan baku. Bluechitos membeli dan menggunakan 780.000 ons
jagung kuning pada minggu pertama maret. Harga pembelian $0,0069 per ons. Jadi,
AP adala $0,0069, AQ adalah 780.000 ons dan SP adalah $0,0060. Dengan
menggunakan informasi ini, variansi bahan baku dihitung sebagai berikut.
MPV = (AP-SP)AQ
=
($0,0069 - $0,0060) 780.000
=
$0,0009 x 780.000
=
$702 U
Persentasi
SP x AQ = $702/$4.680 = 15%
Tanggung
Jawab terhadap Variansi Harga Bahan Baku. Tanggung jawab
terhadap pengendalian variansi harga bahan baku biasanya di emban oleh agen
pembelian. Harga bahan baku kebanyakan memang di luar kendalinya. Namun,
variansi harga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti kualitas, diskon
kuantitas, jarak sumber dari pabrik, dan lain-lain. Faktor-faktor ini kerap di
bawah kendali agen.
Penggunaan
variansi harga untuk mengevaluasi kinerja pembelian memiliki beberapa
keterbatasan. Penekanan untuk memenuhi atau di atas standar dapat membuat
beberapa hasil yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, jika agen pembelian
tertekan untuk menghasilkan variansi yang menguntukan, bahan-bahan dengan
kualitas lebih rendah dapat terbeli atau terlalu banyak persediaan yang dibeli
untuk mengambil keuntungan dari diskon kuantitas.
Analisis
Variansi Harga Bahan Baku. Langkah pertama dalam analisis
variansi adalah memutuskan signifikan atau tidaknya variansi. Jika dinilai
tidak signifikan, langkah lebih jauh tidak diperlukan. Anggap bahwa variansi
harga bahan baku tidak yang tidak menguntungkan adalah $702 yang diniali
signifikan (15% dari biaya standar). Langkah selanjutnya adalah mencari tahu
penyebab munculnya hal itu.
Pada
contoh Bluechitos, penyelidikan menyatakan jagung dengan kualitas lebih tinggi
dibeli karena tingkat kualitas biasa langka di pasar. Begitu alasan diketahui,
tindakan korektif dapat diambil jika diperlukan dan memungkinkan. Dalam hal
ini, tindakan korektif tidak diperlukan. Perusahaan tidak memiliki kendali
terhadap kurangnya pasokan; secara sederhana, hanya tinggal menunggu hingga
kondisi pasar membaik.
Waktu
Penghitungan Variansi Harga. Variansi harga bahan baku dapat
dihitung pada satu dua poin: (1) ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan
dalam produksi atau (2) ketika bahan baku dibeli. Perhitungan variansi harga
pada titik pembelian lebih disukai. Lebih baik memiliki informasi variansi
lebih awal daripada nanti. Semakin awal informasi, semakin tepat tindakan
manajerial dapat diambil. Informasi yang sudah lama sering tidak berguna.
Bahan
baku dapat tersimpan dalam persediaan berminggu-minggu atau berbulan- bulan
sebelum diperlukan dalam produksi. Saat variansi harga bahan baku dihitung dan
menandakan suatu masalah, tindakan korektif bisa jadi sudah terlambat. Meskipun
tindakan korektif masih memungkinkan, penundaan dapat membebankan perusahaan
dalam ribuan jumlah dolar. Sebagai contoh, anggaplah seorang agen pembelian
baru tidak tahu tentang diskon kuantitas bahan baku. Jika variansi harga barang
yang mengabaikan diskon dihitung ketika pembelian baru dilakukan, tanda awal
akan menghasilkan tindakan korektif yang cepat. (dalam hal ini, tindakan
menggunakan diskon untuk pembeliaan selanjutnya). Variansi harga bahan baku
yang tidak dihitung hingga bahan baku dikeluarkan untuk produksi akan memakan
waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum masalah ditemukan.
Jika
variansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, AQ perlu diredefinisikan
sebagai kuantitas aktual input yang dibeli daripada bahan baku yang digunakan
secara aktual. Karena bahan baku yang dibeli dapat berbeda dari bahan baku yang
digunakan, keseluruhan variansai anggaran bahan baku tidak harus jumlah
variansi bahan baku dan variansi bahan baku yang digunakan. Ketika semua bahan
baku yang dibeli digunakan dalam produksi untuk periode diamana variansi
dihitung, kedua variansi akan sama dengan dengan total variansi.
Mengenali
variansi harga bahan baku saat pembelian juga berarti persediaan bahan baku
dihitung pada biaya standar. Input jurnal berhubungan dengan pembelian bahan
baku pada sistem biaya standar yang diilustrasikan bagian tambahan pada bab
ini.
Variansi
Penggunaan Bahan Baku Langsung: Pendekatan Rumus.
Variansi penggunaan bahan baku (material usage variance—MUV) mengukur perbedaan
antara bahan baku langsung secara aktual digunakan dan bahan baku langsung yang
seharusnya digunakan untuk output aktual. Berikut rumus untuk menghitung
variansi ini.
MUV = (SP x AQ) – (SP x
SQ)
Atau dengan
pemfaktoran;
MUV = (AQ – SQ) SP
Dimana :
AQ = kuantitas aktual bahan baku yang
digunakan
SQ = kuantitas standar
bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual,
SP = harga standar per
unit
Pengihitungan
Variansi Pengunaan Bahan Baku. Bluechitos
menggunakan 780.000 ons jagung kuning untuk memproduksi 48.500 bungkus keripik
jagung. Oleh karena itu, AQ adalah 780.000, kita dapat melihat SP sebesar
$0,006 per ons jagung kuning. Meski standar baku yang diperbolehkan (SQ) telah
dihitung. Perincian yang mendasari penghitungan perlu dikaji ulang. Ingat bahwa
SQ adalah produk kuantitas standar unit dan unit aktual yang di produksi.
standar unit adalah 18 ons jagung kuning kuning untuk tiap bungkus keripik
jagung. Jadi SQ adalah 18 x 48.500 atau 873.000 ons. Untuk itu variansi
penggunaan bahan baku dihitung sebagai berikut.
MUV = (AQ – SQ) SP
= (780.000 – 873.000)
($0,006)
= $558
F Presentase SQ x SP = $558 / $5.238 = 10,7%
Ketika bahan baku
dikeluarkan, variansi penggunaan bahan baku dapat dihitung. Akuntansi untuk
pengeluaran bahan baku dalam sistem biaya standar diilustrasiakan pada bagian
lampiran bab ini.
Tanggung
Jawab atas Variansi Penggunaan Bahan Baku. Secara umum
manajare produksi bertanggungjawab pada penggunaan bahan baku. Meminimalkan
sis, pembuangan, dan pengerjaan kembali adalah cara-cara manajer untuk
memastikan standar akan terpenuhi. Namun, penyebab variansi terkadang
diakibatkan oleh hal lain, selain area produksi sebagaimana ditunjukan pada
bagian berikutnya.
Seperti variansi harga, menerapkan variansi
penggunaan untuk mengevaluasi kinerja dapat mengarah pada perilaku yang tidak
diinginkan. Sebagai contoh, seorang manajer produksi yang merasaka tekanan
untuk menghasilakan variansi yang menguntungkan mungkin membuat unit cacat
ditransfer ke barang jadi. Walaupun dapat menghindari pemborosan bahan baku,
hal tersebut menimbulkan masalah pada hubungan pelanggan.
Analisis Variansi Penggunaan Bahan baku.
Penyelidikan menyatakan variansi penggunaan bahan baku yang mennguntungan
adalah hasil pembelian jagung berkualitas tinggi yang dibeli Departemen
pembelian. Dalam hal ini, variansi yang menguntungkan pada intinya dapat
dibebankan pada pembelian. Karena variansi pengguanaan bahan baku
menguntungkan—tetapi lebih kecil daripada variansi harga yang tidak
menguntungkan— hasi keseluruahan perubahan dalam bagian pemebelian tidak
menguntungkan. Di Masa depan, manajemen seharusnya mencoba untuk melanjutakan
pemebelian jagung dengan kualitas normal.
Jika
keseluruhan variansi menguntungkan, respon yang berbeda akan diharapkan. Jika
keberadaan variansi yang menguntungkan berlanjut, jagung berkualitas tinggi
seharusnya dibeli secara reguler. Selain itu, harga dan standar kuantitas direvisi
untuk mencerminakan hal ini. Karena kemungkinan ini, standar tidakn statis.
Apabila dalam produksi terjadi dan kondisi berubah, standar-standar bisa jadi
perlu dirubah untuk mencerminkan lingkungan operasional baru.
2.
Variansi Tenaga Kerja Langsung
Variansi tarif (harga) dan efisiensi
(penggunaan) untuk tenaga kerja dapat dihitung, baik dengan menggunakan
pendekatan kolom maupun pendekatan rumus. Penghitungan menggunakan rumus
dibahas pada bagian berikutnya.
Pendekatan
kolom Variansi Tarif Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus.
Variansi tarif tenaga kerja (labor rate variance—LRV) menghitung perbedaan
antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang
seharusnya di bayar.
Variansi
Tarif Tenaga Kerja. Aktivitas tenaga kerja langsung kepada
para pengawas bluechitos akan digunakan untuk mengilustrasikan penghitungan
seluruh tarif tenaga kerja. Kita mengetahui 360 jam di gunakan untuk pengawasan
selama minggu pertama bulan maret. Upah aktual per jam yang dibayarkan untuk
pengawasan
Tanggung
Jawab Terhadap Variansi Tari Tenaga Kerja. Tarif-tarif
tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal, seperti pasar tenaga
kerja dan kontrak persatuan buruh. Tarif upah aktual jarang mengacu pada tarif
standar. Munculnya variansi tarif tenaga kerja biasanya disebabkan olef tarif
upah rata-rata yang di gunakan sebagai tarif standar. Selain itu, tenaga kerja
yang memiliki keahlian dan gajinya lebih tinggi lebih banyak digunakan untuk
tugas yang membutuhkan keahlian lebih sedikit. Lembur yang tidak diperkirakan
juga dapat menyebabkan variansi tarif tenaga kerja.
Tarif
upah untuk aktivitas tenega kerja tertentu sering berbeda di antara para
pekerja karena tingkat senioritas yang berbeda. Suatu tarif upah rata-rata
sering dipilih daripada standart tarif tenaga kerja yang mencerminkan tingkat
yang berbeda tersebut. Sejalan dengan perubahan bauran senioritas, tarif
rata-rata pun berubah. Hal ini akan meningkatkan variansi tarif tenaga kerja.
Hal ini juga membutuhkan standar baru untuk mencerminkan bauran senioritas yang
baru. Kemampuan mengendalikan tidak dapat diterapkan untuk penyebab variansi
tarif tenaga kerja ini.
Akan
tetapi, penggunaan tenaga kerja dapat dikendalikan oleh manajer produksi.
Penggunaan pekerja yang lebih ahli dalam mengerjakan tugas yang memerlukan
keahlian sedikit (atau sebaliknya) adalah keputusan yang dibuat secara sadar
oleh seorang manajer produksi. Untuk alasan ini, tanggung jawab atas variansi
tari tenaga kerja secara umum dibebankan pada para individu yang memutuskan
bagaimana tenaga kerja akan digunakan.
Analisis
Variansi Tari Tenaga Kerja. Untuk ilustrasi , anggaplah suatu
penyelidikan telah dilakukan meskipun variansi 5% sepertinya tidak dinilai
signifikan. Penyebab variansi telah ditemukan, yakni pengguanaan para operator
mesin yang digaji lebih tinggi dan lebih ahli sebagai pengawas karena dua
pengawas keluar tanpa pemberitahuan resmi. Tindakan korektif adalah merekrut
dan melatih dua pengawas baru.
Variansi
Efisiensi Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus. Variansi efisiensi
tenaga kerja (labor efficiency variance—LEV) mengukur perbedaan antara jam
tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam kerja yang seharusnya
digunakan.
LEV = (AH x SR) – (SH x
SR)
atau kita akan
mendapatkan rumus degan pemfaktoran:
LEV = (AH – SH) SR
di mana:
AH = jam aktual tenaga
kerja langsung yang digunakan
SH = jam standar kerja
langsung yang seharusnya diguanakan,
SR = tarif upah standar
per jam.
Pengitungan
Variansi Efisiensi Tenaga Kerja. Bluechitos
menggunakan 360 jam kerja langsung untuk pengawasan saat memproduksikan 48.500
bungkus keripik jagung. tarif 0.007 jam per bungkus keripik berbiaya $7 per jam
seharusnya telah digunakan. Jam standara= yang diperbolehkan untuk pengawasan
adalah 339,5 (0,007 x 48.500) jadi AH adalah 360 , SH adalah 339,5 dan SR
adalah $7. Variansi efisiensi tenaga kerja dihitung sebagai berikut.
LEV = (AH – SH) SR
= (360 – 339,5) $7 = 20,5 x $7
= $143,50 U
Presentase dari SH x SR
= $143,50 / $2.367,50 = 6%
Tanggung
Jawab terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja.
Secara umum dapat dikatakan bahwa manajer produksi bertanggung jawab atas
penggunaan tenaga kerja langsung secara produktif. Akan tetapi, sebagaimana
yang berlaku pada semua variasi, begitu penyebab ditemukan, tanggung jawab
mungkin dapata dibebankan pada bidang lain. Sebagai contoh, kerusakan mesin
dapat menyebabkan gangguan dan penggunaan non produktif tenaga kerja. Akan
tetapi, tanggungjawab pada kerusakan ini bisa jadi merupakan kesalahan pada
pemeliharaan. Jika benar, manajer pemeliaharaan seharusnya dibebankan dengan
variansi efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan ini.
Para
manajer produksi bisa jadi tergoda untuk melakukan perilaku disfungsional jika
penekanan terlalu banyak ditempatkan pada variansi efisiensi tenaga kerja.
Sebagai contoh, untuk menghindari kehilangan waktu dan mencegah tambahan jam
kerja kemungkinan pengerjaan ualang, seorang manajer produksi dapat mentrasfer
produk cacat ke barang jadi secara sengaja.
Analisis Variansi Efisiensi Tenaga Kerja.
Asumsikan bahwa $143,50 variansi yang tidak menguntungkan dinilai signifikan
dan penyebabnya telah diselidiki. Penyelidikan menyatakan banyaknya
pemberhentian proses muncul karena tugas operator mesin dipisah antara
menjalankan mesin dan pengawasan. (ingat bahwa pekerjaan ganda ini diperlukan
karena dua pengawas telah keluar tanpa diduga-duga). Hal ini menyebabkan
pengawasan lebih banyak menganggur. Selain itu, para operator mesin tidak dapat
memenuhi output standar per jam pengawasan karena mereka kurang berpengalaman
dengan proses pemilihan. Tindakan korektif yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah sama dengan yang direkomendasikan untuk variansi tarif yang tidak
diinginkan—merekrut dan melatih dua pengawas baru.
Jumlah
LRV dan LEV. kita dapat mengetahui variansi tenaga
kerja total yang tidak menguntungkan dalah $269,50. Total variansi ini adalah
jumlah variansi tarif tenaga kerja yang tidak menguntungkan dan variansi
efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan ($126,00 + $143,50).
E.
Analisis Variansi: Biaya Overhead
Pada
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, total variansi dibagi menjadi
variansi harga dan variansi efisiensi. Variansi overhead total, yaitu perbedaan
antara overhead yang dibebankan dan overhead yang aktual, juga dibagi menjadi
berbagai variansi komponen. Banyaknya variansi komponen yang dihitung
bergantung pada metode analisis variansi yang digunakan. Kita akan fokus pada
satu metode saja. Pertama, kita akan membagi overhead dalam ketegori-kategori
tetap dan variabel. Kemudian, kita akan melihat variansi komponen untuk setiap
kategori. Tota; variansi overhead variable dibagi menjadi dua komponen;
variansi pengeluaran overhead variable dan variansi efisiensi overhead
variable. Dengan cara yang hampir sama, total variansi overhead tetap dibagi
menjadi dua kategori; variansi pengeluaran overhead tetap dan variansi volume
overhead tetap.
Perbandingan
Variansi Harga Bahan Baku dan Tenaga Kerja. Variansi
pengeluaran overhead variabel mirip, tetapi tidak sama dengan variansi harga
bahan dan tenaga kerja; terdapat beberapa perbedaan konseptual. Overhead
variabel merupakan suatu input yang tidak homogen—gabungan dari sejumlah besar
bahan baku; seperti bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung,
listrik, pemeliharaan, dan lain-lain. Tarif standar overhead variabel mewakili
biaya beban per jam dan apa yang secara aktual dikeluarkan per jam adalah suatu
jenis variansi harga.
Variansi
pengeluaran overhead variabel dapat muncul karena harga-harga pada setiap
bagian overhead variabel telah meningkat atau menurun. Untuk saat ini,
asumsikan bahwa perubahan harga tiap bagian overhead adalah satu satunya
penyebab variansi pengeluaran. Jika variansi pengeluaran tidak menguntungkan,
kenaikan harga untuk setiap bagian overhead variabel adalah penyebabnya. Jika variansi
pengeluaran menguntungkan, penurunan harga akan mendominasi.
Jika
satu-satunya sumber variansi pengeluaran overhead variabel adalah perubahan
harga, maka hal ini benar-benar dapat disamakan dengan variansi harga bahan
baku dan tenaga kerja. Sayangnya, variansi pengeluaran juga dipengaruhi oleh
sebeberapa efisiennya overhead yang digunakan. Terbuang atau tidak efisiennya
penggunaan overhead variabel akan meningkatkan biaya overhead variabel yang
aktual. Selanjutnya, peningkatan biaya ini dicerminkan sebagai kenaikan tarif
overhead variabel aktual. Meski harga aktual tiap bagian overhead sama dengan
harga yang dianggarkan atau standar, variansi pengeluaran overhead variabel
yang tidak menguntungkan masih bisa terjadi. Sebagai contoh, jam penggunaan listrik
bisa jadi lebih banyak digunakan dari yang seharusnya. Hal tersebut tidak
tertangkap oleh perubahan apa pun dalam jam tenaga kerja langsung, tetapi
pengaruhnya tercermin dalam kenaikan biaya total listrik dan biaya total
overhead variabel. Selain itu, efisiensi dapat menurunkan biaya aktual overhead
dan menurunkan tarif overhead variabel. Pengguanaan yang efisien atas bagian
overhead variabel dapat mendukungvariansi pengeluaran yang menguntungkan. Jika
pengaruh pembuangan mendominasi, konstribusi bersih tidak akan menguntungkan.
Jika efisiensi mendominasi, konstribusi bersih menguntungkan. Oleh sebab itu,
variansi pengeluaran overhead variabel adalah hasil dari harga efisiensi.
Tanggung
Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Variabel.
Banyak bagian overhead variabel dipengaruhi oleh beberapa pusat
pertanggungjawaban. Sebagai contoh, utilitas adalah perpaduan biaya gabungan.
Jika tingkat konsumsi overhead variabel dapat di telusuri ke suatu pusat
pertanggung jawaban, maka tanggung jawab dapat dibebankan. Konsumsi bahan baku
tidak langsung adalah suatu contoh biaya overhead variabel yang dapat
ditelusuri.
Kemampuan
mengendalikan adalah suatu prasyarat untuk pembebanan tanggung jawab. Perubahan
harga bagian overhead variabel intinya berada di luar kendali oleh pengawas.
Jika perubahan harga kecil (yang kerap demikian), variansi pengeluaran terutama
pada penggunaan efisiensi overhead dalam produksi yang dapat dikendalikan oleh
pengawas produksi. Secara umum, tanggung jawab pada variansi pengeluaran
overhead variabel dibebankan pada departemen produksi.
Analisis
Variansi Pengeluaran Variabel. Varisansi $60 yang
tidak menguntungkan hanya mengungkapkan bahwa blue-corn food mengeluarkan lebih
banyak overhead variabel secara agregat daripada yang direncanakan. Meski
variansi tersebut tidak signifikan, hal ini tidak menyatakan apa pun tentang
seberapa baik biaya tiap overhead variable yang telah dikendalian. Pengendalian
overhead variabel memerlukan analisis lini per lini pada tiap bagian. Tampilan
9-9 menapilakan suatu laporan kinerja yang menginformasikan inti lini per lini
untuk pengendalian overhead variabel yang tepat. Anggaplah angka-angka tersebut
berasal dari catatan akuntansi Blue-Corn.
jelas
bahwa dua dari tiga bahan menunjukan tidak adanya masalah pengendalian di
perusahaan. Listrik adalah satu-satunya hal yang menunjukan variansi yang tidak
menguntungan, bahkan hal ini adalah penyebab keseluruhan variansi pengeluaran
overhead variabel. Jiak variansi signifikan, penelidikan dapat dilakukan.
Penyelidikan ini dapat menunjukan perusahaan listrik meningkatkan harga
listrik. Jika memang demikian, variansi di luar kendali perusahaan. Respons
yang benar adalah merevisi rumus anggaran untuk mencerminkan kenaikan biaya
listrik. Namun, harga listrik yang tidak berubah berarti penggunaan listik
lebih banyak dari yang diharapkan.
Anggaran
Fleksibel Variansi Efisiensi Overhead Variabel.
Overhead variabel diasumsikan bervariasi sejalan dengan perubahan volume
produksi. Kadi, Overhead variabel berubah sesuai proporsi perubahan jam tenaga
kerja langsung yang digunakan. Variansi efisiensi overhead variabel mengukur
perubahan dalam konsumsi overhead variabel yang muncul karena penggunaan
efisien (atau tidak efisien) tenaga kerja langsung. Rumus variansi efisiensi :
Variansi efisiensi
overhead = (AH –
SH)SVOR
Variabel
= (400-378,3)$3,85 = $ 84 U (dibulatkan)
Tanggung
Jawab Pada Variansi Efisiensi Overhead Variabel.
Variansi efisiensi overhead variabel seecara langsung berhubungan dengan
efisiensi tenaga kerja langsung atau variansi penggunaan. Jika overhead
variabel benar-benar proprsional dengan konsumsi tenaga kerja langsung, maka
variansi efisiensi overhead variabel disebabkan oleh efisien atau tidak
efisiennya penggunaan tenaga kerja langsung. Hal tersebut sama seperti variansi
penggunaan tenaga kerja. Jika jam tenaga kerja langsung yang digunakan lebih
banyak(atau lebih sedikit) daripada standarnya, biaya total overhead variabel
akan meningkat (atau menurun). Berlakunya pengukuran tersebut bergantung pada
seberapa valid hubungan antara biaya overhead variabel dan jam tenaga kerja
langsung. Dengan kata lain, apakah biaya overhead variabel benar-benar berubah
dalam proporsi perubahan jam tenaga kerja langsung? Jika memang demikian
tanggung jawab untuk variansi efisiensi overhead variabel seharusnya dibebankan
pada individu yang bertanggung jawab pada penggunaan tenaga kerja langsung :
manajer produksi.
Analisis
Variansi Efisiensi Overhead Variabel. Alasan variansi
efisiensi overhead variabel yang tidak menguntungkan sama dengan yang
dikemukakan variansi penggunaan tenaga kerja yang tidak menguntungkan. Waktu
lebih banyak digunakan daripada standarnya karena banyaknya waktu menganggur
bagi para pengawas dan operator mesin yang digunakan sebagai pengganti para
pengawas yang tidak berpengalaman dalam pemilihan. Informasi lebih lanjut
tentang pengaruh penggunaan tenaga kerja pada overhead variabel tersedia dalam
analisis lini per lini tiap overhead variabel.
3. Variansi Overhead Tetap
Total
Variansi Overhead Tetap. Total variansi overhead tetap
adalah pembedaan antara overgead tetap aktual dan overhead tetap yang
dibebankan. Overhead tetap yang dibebankan diperoleh dengan mengalikan tarif
standar overhead tetap dengan jam standar yang diizinkan untuk output aktual
Overhead tetap yang dibebankan = tarif standar
overhead tetap x jam standar
=
$ 32,05 x 21.450
=
$ 687.473 (dibulatkan)
Total variansi overhead
tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dengan overhead tetap
dibebankan.
Total variansi overhead
tetap = $ 749.000 - $ 687.473
= $ 61.527 kurang dibebankan
Untuk membantu para
manajer memahami penyebab overhead tetap kurang dibebankan sebesar $ 61.527,
total variansi dasar diperoleh menjadi dua varuansi : variansi pengeluaran
overhead tetap dan variansi volume tetap
Variansi
Pengeluaran Overhead Tetap. Variansi pengeluaran overhead
tetap didefinisikan sebagai perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead
tetap dianggarkan. Variansi pengeluaran menguntungkan karena overhead tetap
yang dikeluarkan lebih sedikit daripada yang dianggarkan.
Tanggung
Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Tetap.
Overhead tetap dibuat dari beberapa bagia terpisah, seperi gaji, penyusutan,
pajak, dan asuransi. Banyak overhead tetap-investasi janngka panjang sebagai
contoh, tidak berubah pada jangka pendek. Akhirnya biaya overhead tetap sering
di luar kendali langsung manajemen. Karena biaya overhead tetap banyak
dipengaruhi oleh keputusan jangka panjang dan bukan oleh perubahan dalam
tingkat produksi, variansi anggaran biasanya kecil. Sebagi contoh, penyusutan,
gaji, pajak, asuransi sepertinya tidak banyak dari yang direncanakan.
Analisis
Variansi Pengeluaran Overhead Tetap. Karena overhead tetap dibuat dari
banyak bagian terpisah, perbandingan lini per lini dan biaya yang dianggarkan
dengan biaya aktual, menginformasikan penyebab variansi pengeluaran lebih
banyak. Pada intinya, laporan tersebut mengungkapkan variansi pengeluaran
overhead tetap sesuai dengan yang diperkirakan. Variansi pengekuaran overhead
adalah tetap untuk berbasis lini ataupun secara agregatdan relatif kecil.
Variansi
Volume Overhead Tetap. Variansi volume overhead tetap adalah
pembeaan antara overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang
dibebankan.variansi volume mengukur pengaruh perbedaan output aktual dan output
yang digunakan di awal tahun untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead
tetap. Jikan anda berfikir tentang output yang dugunakanuntuk menghitung tarif
overhead tetap sebagai kapasitas aktivitas yang dibutuhkan dan output aktual
sebagai kapasitas aktivitas yang digunakan maka variansi volume mirip dengan
biaya kapasitas aktivitas yang tidak digunakan. Analogi ini berlaku ketika kita
menggunakan kapasitas praktis untuk menghitung tarif overhead tetap. Semua
biaya overhead tetap adalah sumber daya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
kapasitas produksi di awal penggunaan.
Sebagai
contoh, pada awal tahun, Blue-Corn, Inc. memiliki kapasitas untuk memproduksi
3.000.000 bungkus kerpik dengan menggunakan 23.400 jam tenaga kerja langsung.
Output aktual adalah 2.750.000 bungkus. Jadi, out[ut aktual kurang dari yang
diperkirakan dan hanya 21.450 jam yang diizinkan untuk output aktual. Kapasitas
yang digunakan lebih sedikt dari yang dimiliki, dan biaya dari kapsitas yang
tidak digunakan ini dihitung dengan mengalikan tarif dengan perbedaan dalam
kapasitas yang diperkirakan dan aktual (diukur dalam jam). Oleh karena itu,
kita dapat mengartikan variansi volume sebagai ukuran penggunaan kapasitas.
Variansi Volume = $ 32,05 (23.400 –
21.450)
=
($ 32,05 x 23.400) – ($ 32,05 x 21.450)
=
$ 749.970 - $ 687.473
= overhead tetap yang dianggarkan - overhead
tetap yang dibebankan
=
$ 62.497 U
Tanggung
Jawab Pada Variansi Volume Overhead Tetap. Dengan
mengasumsikan variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat bahwa
tanggung jawab umum atas variansi ini seharusnya dibebankan pada Departemen
Produksi. Akan tetapi, peyelidikan terhadap alasan varaiansi volume yang
signifikan terkadang dapat mengungkapakan penyebabnya adalah faktor di luar
kendali produksi. Pada contoh ini tanggung jawab spesifik dapat dibebankan ke
tempat lain. Sebagai contoh, bagian pembelian yang mendapatkan bahan kulitas
yang lebih rendah dari biasanya dapat mengakibatkan waktu pengerjaan kembali
yang signifikan sehingga menyebabkan produksi lebih rendah dan variansi volume
yang tidak menguntungkan. Dalam hal ini, tanggumg jawab atas variansi terletak
pada bagian pe,belian, bukan pada bagian produksi.
F.
Lampiran : Akuntansi untuk Variansi
Untuk
mengilustrasikan pencatatan variansi, kita akan mengasumsikan bahwa variansi
harga bahan baku dihitung saat bahan baku itu dibeli. Dengan asumsi ini, kita
dapat menyatakan suatu aturan umum pada akun persediaan perusahaan : semua
biaya persediaan dihiung berdasarkan pada biaya standar. Biaya aktual tidak
pernah dimasukkan ke akun persediaan. Dalam pencatatn variansi, variansi yang
tidak menguntungkan selalu didebet dan variansi yang menguntungkan selalu di
kredit.
1. Ayat
Jurnal untuk Variansi Bahan Baku Langsung
Variansi Harga Bahan Baku.
Ayat junal untuk mencatat pembelian bahan baku adalah sebagai berikut(dengan
mengasumsikan, MPV tidak menguntungkan dan AQ adalah bahan baku yang dibeli)
Persediaan Bahan Baku SP x AQ Variansi harga bahan baku (AP – SP) AQ Utang
Dagang AP x AQ Sebagai contoh jika AP adalah $ 0,0069 per ons jagung, SP adalah
$ 0,0060 per ons, dan 780.000 ons jagung dibeli, ayat jurnalnya yaitu :
Persediaan Bahan Baku 4.680 Variansi harga bahan baku 702 Utang Dagang 5.382
Perhatikan bahwa bahan baku dicatat dalam akun persediaan dengan biaya standar.
Variansi Penggunaan Bahan Baku. Bentuk umum untuk ayat jurnal yang mencatat
bahan baku yang dikeluarkan dan digunaka dengan asumsi MUV menguntungkan, adalah
sebagai berikut : Barang dalam proses SQ x SP Variansi hpenggunaan bahan baku
(AQ – SQ) SP Persediaan bahan baku AQ x SP
Dalam
hal ini, AQ adalah bahan baku yang dikeluarkan dan digunakan tidak harus sama
dengan bahan baku yang dibeli. Perhatikan bahwa hanya kuantitas standar dan
harga standar yang digunakan untuk membebankan biaya pada barang dalam proses,
tidak ada biaya aktual yang masuk dalam akun ini. Sebagai contoh, jika AQ
adalah 780.000 ons jagung, SQ adalah 873.000 ons, dan SP adalah $ 0,006, maka
ayat jurnalanya menjadi : Barang dalam proses 5.238 Variansi hpenggunaan bahan
baku 558 Persediaan bahan baku 4.680 Perhatikan bahwa variansi penggunaanyang
menguntungkan muncul sebagai ayat jurnal kredit. 2. Ayat Jurnal untuk Variansi
Tenaga Kerja Langsung Tidak seperti variansi bahan baku, ayat jurnal untuk
mencatat kedua jenis variansi tenaga kerja dibuat secara simultan. Bentuk umum
ayat jurnal ini adalah sebagai berikut (dengan asumsi variansi tarif tenagan
kerja menguntungkan dan variansiefisiensi tenaga kerja tidak menguntungkan).
Barang dalam proses SH x SR Variansi efisiensi tenaga kerja (AH – SH) SR
Variansi tarif tenaga kerja (AR – SR) AH Utang gaji AH x AR Sekali lagi,
perhatikan bahwa jam standar dan tarif standar yang digunakan untuk membebankan
biaya pada barang dalam proses. Harga atau kuantitas aktual tidak digunakan.
Untuk
memberikan contoh yang spesifik, asumsikanlah AH adalah 360 jam pengawasan, SH
adalah 339,5 jam, AR adalah $ 7,35 per jam, dan SR adlah $ 7,00 per jam. Ayat
jurnal sebagai berikut : Barang dalam proses 2.376,50 Variansi efisiensi tenaga
kerja 143,50 Variansi tarif tenaga kerja 126,00 Utang gaji 2.646,00 3.
Disposisi Variansi Bahan Baku dan Tenaga Kerja Pada akhir tahun, variansi bahan
baku dan tenaga kerja biasayna ditutup ke harga pokok penjualan.(praktik ini
dapat diterima jika jumlah variansinya tidak terlalu besar). Dengan menggunakan
data sebelumnya, ayat jurnala akan mengambil bentuk sebagai berikut : Harga
pokok penjualan 971,50 Variansi harga bahan baku 702,00 Variansi efisiensi
tenaga kerja 143,50 Variansi tarif tenaga kerja 126,00 Variansi bahan baku yang
digunakan 558,00 Harga pokok penjualan 558,00 Jika jumlah variansi material,
maka harus diproratakan diantara berbagai akun. Variansi harga bahan baku
diproratakan di antara persediaan bahan baku, barabg dalam proses, barang jadi
dan harga pokok penjualan. Variansi bahan baku dan tenaga kerja lainnya
diproratakan diantara barang dalam proses, barang jadi dan harga pokok
penjualan. Variansi bahan baku biasanya diproratakn berdasakan pada saldo bahan
baku di tiap akun ini dan variansi tenaga kerja berdasarkan pada saldotenaga
kerja dalam akun-akun tersebut. 4. Variansi Overhead Walaupun variansi overhead
dapat dicatat dengan mengikkuti pola yang hampir sama seperti yang digunakan
untuk tenaga kerja dan bahan baku, variansi ini secara umum lebih diperlakukan
sebagai bagian dari suatu analisis overhead periodik. Overhead yang dibebankan
diakumulasi dalam akun yang dibebankan dan overhead aktual dihitung dalam akun
pengendalian. Secara periodik (contohnya, bulanan), laporan kinerja yang
meberikan informasi variansi overhead disiapkan. Kemudian, variansi overhead
disingkirkan dengan menutupnya pada harga pokok penjualan jika jumlahnya tidak
material, atau dengan memproratakannya diantara barang dalam proses, barang
jadi dan harga pokok penjualan jika jumlahnya tidak terlalu besar.
serta overhead tetap
dan variabel. Lembar ini juga menyatakan kuantitas setiap input yang seharusnya
digunakan untuk meproduksi satu unit output. Dengan menggunakan standar
kuantitas uni ini, standar kuantitas bahan baku yang diizinkan dan standar jam
yang diizinkan dapat dihitung untuk output aktual. Penghitungan ini memainkan
peranan penting dalam analisis variansi. Variansi anggaran adalah perbedaan
antar biaya aktual denganbaiya yang direncanakan. Dalam perhitungan biaya
standar, variansi anggarandipisah menjadi variansi harga dan penggunaan. Dengan
memisahkan variansi anggaran kedalam variansi harga dan penggunaan, para
manajer memiliki kemampuan lebih baik untuk menganalisis dan mengendalikan
total variansi. Variansi seharusnya diselidiki jika jumlahnya material dan
manfaat tindakan perbaikan lebih baik daripada biaya penyelidikan, karena
sulitnyamenialai biaya dan manfaat berdasrkan pada kasus per kasus, banyak
perusahaan membuat batas pengendalian formal-baik berupa
jumlah
nilai uang, presentase maupun keduanya. Perusahaan lainnya menggunakan
penilaian untuk menialai kebutuhan atsa penyelidikan. Variansi harga bahan baku
dan penggunaan dihitung dengan menggunakan tiga cabang atau rumus. Variansi
harga bahan bakku adalah perbedaan antara apa yang seharusanya dibayar untuk
pembelian bahan baku dengan apa yang telah dibayarkan (secara umum berhubungan
dengan aktivitas pembelian). Variansi penggunaan bahan baku adalah perbedaan
antara biaya bahan bakku yang seharusnya digunakan dengan jumlah yang telah
digunakan (secara umum brhubungan dengan aktivitas produksi). Ketika terdapat
tanda variansi dalam jumlah yang signifikan, penyelidikan dilakukan untuk
menemukan penyebabnya. Tindakan perbaikan dilakukan jika memungkinkan untuk
meletakkan sistem kembali dalam kendali. Variansi tenaga kerja dihitung dengan
menggunakan pendekatan tiga cabang atau rumus. Variansi tarif tenaga kerja
berbeda dengan tarif upah standar. Hal ini adalah perbedaan antar upah yang
dibayarkan dengan upah yang seharusnya dibayarkan. Variansi efisiensi tenaga
kerja adalah perbedaan antara biaya tenaga kerja yang digunakan dan biaya
tenaga kerja yang seharusnya digunakan. Ketika terdapat tanda variansi dalam
jumlah yang signifikan, penyelidikan dilakukan. Tindakan perbaikan dilakukan
jika memungkinkan unutk mengembalikan sistem dalam kendali. Variansi
pengeluaran overhead variabel adalah perbedaan antara biaya overhead variabel
aktual dan biaya overhead variabel yang dianggarkan pada jam kerja aktual. Oleh
sebab itu, hal itu adalah variansi anggaran yang dihasilkan dari perubahan
harga dan penggunaan efisien atau tidak efisien atas input overhead variabel.
Variansi efisiensi varaiabel adalah perbedaan antara overhead varaiabel yang
dianggarka pada input aktual dan overhead variabel dibebankan. Hal ini langsung
dapat ditambahkan pada efisiensi penggunaan tenaga kerja dan asumsi bahwa semua
overhead variabel digerakkan oleh jam tenaga kerja langsung. Variansi
pengekuaran overhead ntetapa adalah perbedaan antara biaya aktual overhead
tetap dan biaya overhead tetap yang dinggarkan. Jadi, variansi ini hanyalah
variansi anggaran. Variansi volume adalah perbedaan antara overhead tetap yang
dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan. Variansi ini muncul ketika
volume produksi yang diperkirakan sehingga merupakan ukuran penggunaan
kapasitas.
Dengan
asumsi varaiansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, semua persediaan
ditetapakan pada biaya standar. Biaya akual tidak pernah dimasukkan dalam akun
persediaan. Beberapa akun dibuat untuk varaiansi harga bahan baku dan
penggunaan, serta untuk variansi tarif tenaga kerja dan sfisiensi.
Variansi-varaiansi yang tidak menguntungkan selalu di debet, variansi yang
menguntungkan selalu dikredit. Varaiansi overhead biasanya tida dijurnalkan.
Sebagai gantiny, laporan overhead periodik yang disiapkan memberikan informasi
varaiansi overhead.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Suatu
sistem biaya standar menganggarkan kuantitas dan biaya menggunakan dasar unit.
Anggaran untit ini adalah tenaga kerja, bahan baku dan overhead. Dengan
demikian, biaya standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk
memproduksi suatu produk barang atau jasa. Standar yang dibuat ditetapkan
berdasarkan pengalaman historis, studi teknis, dan input dari personel
operasional, pemasaran dan akuntansi. Standar yang saat ini dapat dicapai
adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien.
Standar ideal adalah standar yang dapat dicapai dengan efisiensi maksimum atau
kondisi operasional ideal. Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk
memperbaiki perencanaan dan pengendalaian serta memfasilitasi perhitungan harga
pokok produk. Dengan membandingkan hasil aktual dengan standar dan membagi
variansi dalam komponen harga dan kuantitas, respons balik tersedia bagi para
manajer.
Informasi
ini memungkinkan para manajer untuk menerapkan tingkat kendali yang lebih besar
terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal
arau aktual. Keputusan seperti penawaran juga dibuat lebih mudah ketika sistem
perhitungan biaya standar digunakan. Lembar biaya standar memberikan perincian
untuk perhitungan biaya standar per unit. Hal ini menunjukkan biaya standar
untuk bahan baku, tenaga kerja
Comments
Post a Comment